Nama
: Fivi Sri Miranti
Npm
: 1601270042
Dosen
: Totok Harmoyo SE, M.SI
Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara
BAB
II
UANG
DAN INFLASI
Pada
bab ini kita akan mengkaji teori klasik tentang sebab-sebab, dampak, dan biaya
sosial inflasi. Teori tersebut “Klasik” dalam arti bahwa teori ini
mengasumsikan harga sepenuhnya pleksibel. Sebagaimana telah kita bahas pada bab
1, kebanyakan ekonom percaya bahwa asumsi ini secara akurat menjelaskan
perilaku perekonomian dalam jangka panjang. Sebaliknya, banyak harga
diperkirakan sulit berubah dalam jangka pendek. Kita akan melihat bahwa teori
inflasi klasik tidak hanya memberikan penjelasan yang baik tentang jangka
panjang, tetapi memberikan pondasi yang berguna untuk analisi jangka pendek
yang akan kita kembangkan nanti.
Kekuatan
hukum ekonomi yang tersembunyi yang menyebabkan inflasi tidak semisterius
sebagaimana klaim Keynes dalam pernyataan yang membuka bab ini. Inflasi
adalahan kenaikan dalam tingkat harga rata-rata, dan harga adalah tingkat
dimana uang dipertukarkan untuk barang atau jasa. Oleh karena itu, untuk
memahami inflasi kita harus memahami apakah auang itu, apa yang mempengaruhi
penawaran dan permintaannya, serta apa pengaruhnya terhadap perekonomian.
FUNGSI
UANG
Uang
memiliki tiga tujuan yaitu sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media
pertukaran.
*Sebagai
penyimpan nilai, uang adalah daya beli dari masa kini ke masa depan. Jika saya
bekerja hari ini dan mendapatkan $100, saya bisa menyimpan uang itu dan
membelanjakannya besok, minggu depan, atau bulan depan. Tentu saja uang adalah
penyimpan nilai yang tidak sempurna. Jika harga meningkat jumlah yang bisa anda
beli dengan jumlah uang tertentu akan turun.
*Sebagai
unit hitung, uang memberikan ukuran dimana harga ditetapkan dan utang dicatat.
Mikriekonomi mengajarkan kita bahwa sumber daya dialokasikan menurut harga
relatif atau harga suatu barang juga relatif terhadap barang-barang lainnya
tetapi menyatakan harganya dalam dolar dan sen. Demikian pula, kebayakan utang
meminta para pengutang membayar sejumlah uang dimasa depan, bukan sejumlah
berapa komoditas tertentu. Uang adalah ukuran yang kita gunakan untuk mengukur
transaksi ekonomi.
Untuk
lenih baik memahami fungsi uang, cobalah bayangkan suatu perekonomian tanpa
uang: perekonomia barter. Di dunia semacam itu perdagangan membutuhkan double
coincedence of wants, peristiwa kebetulan yang jarang terjadi dua orang yang masing-masing barang yang di
inginka pihak lain berada pada waktu dan tempat yang tepat.
Uang
membuat transaksi tidak langsung menjadi mungki. Seorang profesor menggunakan
gajinya untuk membeli buku. Penerbit buku menggunakan penerimaannya dari
penjual bukunya untuk membeli kertas, perusaha kertas menggunkan penerimanya
dari penjual kertas untuk membayar potongan kayu, sang pemotong kayu menggunkan
pendapatannya untuk membayar gaji profesor. Dalam perekonomian modren yang
kompleks peradaganya biasanya tidak langsung dan membutuhkan penggunaan uang.
JENIS-JENIS
UANG
Uang
memiliki banyak bentuk. Dalam perekonomian AS kita melakukan transaksi dengan
sesuatu, yang fungsi tunggalnya adalah bertindak seperti uang, uang dolar,
kertas hijau dengan potret kecil dari orang-orang terkenal Amerika ini akan
memiliki nilai yang kecil jika tidak diterima sebagai uang. Uang yang tidak
memiliki nilai interinsik disebut uang atas unjuk karena ditetapkan sebagai
uang menurut dekrit pemerintah atau atas unjuk pemerintah.
Meskipun
uang atas unjuk sudah menjadi kebiasaan di sebagian bear perekonomian dewasa
ini, di masa lalu sebagian besar masyarakat telah menggunkan komoditas dengan
nilai intrinsik sebagi uang. Uang ini disebut uang komoditas. Contohnya uang
komoditas yang paling banyak digunakan adalah emas. Ketika orang menggunkan
emas sebagai uang, perekonomian itu dikatakan menggunakan standar emas. Emas
adalah bentuk uang komoditas karena bisa digunakan untuk berbagai tujuan
perhiasan, penambalan gigi dan lain sebagainya untuk transaksi. Standar emas
berlaku di dunia pada abad kesembilan belas.
TEORI
KUANTITAS UANG
Orang
memegang uang untuk membeli barang dan jasa. Semakin banyak uang yang mereka
butuhkan untuk bertransaksi, semakin banyak uang yang mereka pegang. Jadi,
kuantitas uang dalam perekonomian sangat erat kaitannya. Dengan jumlah dolar
yang dipertukarkan dalam transaksi.
Hubungan
diantara transaksi dan uang ditunjukkan dalam persamaan berikut, yang disebut
persamaan kuantitas.
Uang
× Perputaran = Harga × Transaksi
M
× V = P × T
Sisi
kiri persamaan kuantitas menyatakan uang yang digunakan untuk melakukan
transaksi. M adalah kuantitas uang. V disebut perputaran uang transaksi dan
mengukur dimana tingkat diman uang bersikulasi dalam perekonomian. Dengan kata
lain, perputaran menyatakan berapa kali uang berpindah tnagan dalam periode
waktu tertentu.
Misalnya
anggaplah 60 roti dijual dalam waktu tertentu seharga $0,50 per buah. Maka T
sama denga 60 roti per tahun, dan P sama dengan $0,50 per roti. Jumlah uang
total ynag dipertukarkan adalah
PT
= $0,50/roti × 60 roti/ tahun = $30/ tahun.
Sisi
kanan dari persamaan kuantitas sama dengan $30 per tahun, yang merupakan nilai dolar dari seluruh transaksi.
Anggaplah
jumlah uang dalam perekonomian adalah $10. Dengan mengatur kembali persamaan
kuantitas, kita bisa menghitung perputaran sebagi
V
= PT/ M
=
($30/ tahun) / ($10)
=
3 kali per tahun.
Persamaan
kuantitas adalah sebuah identitas. Definisi dari empat variabel membuat
nilainya benar. Persamaan ini bergubakan karena menunjukkan bahwa jika suatu
variabel itu berubah, satu atau lebih variabel lainnya juga harus berubah untuk
menjaga kesamaan.
DARI
TRANSAKSI MENJADI PENDAPAT
Transaksi
dan output sangat berkaitan,karena semakin banyak perekonomian berproduksi
semakin banyak pula barang yang akan dibeli dan dijual. Namun demikian keduanya
tidak sama, ketika seseorang menjual mobil bekas bukan bagian dari output
sekarang. Akan tetapi nilai uang dari
transaksi adalah proposional terhadap nilai uang dari output.
Jika
Y menyatakan jumlah output dan P menyatakan harga dari satu unit output, maka
nilai uang dari output adalah PY. Kita sudah mengenal variabel ini saat
membahas pos pendapatan nasional yaitu Y adalah GD Rill, P adalah deflator GDP,
dan PY adalah GDP Nominal. Persamaan kuantitas menjadi .
Uang × Perputaran = Harga × Output
M × V = P × Y
FUNGSI
PERMINTAAN UANG DAN PERASAMAAN KUANTITAS
Keseimbangan
uang rill mengukur daya beli dari persediaan uang. Fungsi permintaan uang
adalah persamaan yang menunjukkan apa yang menentukan kuantitas keseimbangan
uang rill yang ingin ditahan orang. Fungsi permintaan uang sederhana :
Dimana
K adalah konstanta yang menyatkan berapa banyak uang yang ingin ditahan orang
untuk setia dolar pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa kuantitas
keseimbangan uang rill yang digunakan adalaha proposional terhadap pendapatan
rill. Fungsi permintaan unag mirip denga fungsi permintaan untuk barang
tertentu. Disini barang adalaha kenyamanan mempertahankan keseimbangan uang
rill. Sama seperti memiliki mobil akan mempermudah seseorang untuk bepergian.
Fungsi permintaan uang ini menawarkan cara lain untuk memandang persamaan
kuantitas, untuk melihat hal ini, tambahkan kondisi yang menyebabkan
keseimbangan uang rill harus sama denga jumlah beredarnya M/ P kedalam fungsi
permintaan uang, karena itu
M/ P = Ky
Lalu
kita ubah persamaan ini menjadi
M(1/ k) = PY
Yang
bisa ditulis menjadi
MV = PY.
ASUMSI
PERPUTARAN KONSTAN
Persamaan
kuantitas bisa dianggap hanya sebagai
suatu definisi, persamaan kuantitas mendefinisikan perputaran V sebagai rasio
GDP Nominal, PY, terhadap kuantitas uang M. Tetapi jika kita membuat asumsi
tambahan bahwa perputaran uang adalah konstan maka persamaan kuantitas menjadi
teori dampak uang yang bermanfaat yang disebut teori kuantitas uang.
Sebagimana
denga bnayak asumsi dalam ilmu ekonomi, asumsi perputaran konstan hanyalah
suatu pendekatan terhadap realita. Perputaran berubah jika fungsi permintaan
uang berubah. Padahal pengalaman menunjukkan bahwa asumsi perputaran konstan
memberikan pendekatan yang baik dalam banyak situasi. Karena itu kita asumsikan
bahwa perputaran adalah konstan dan melihat apakah asumsi ini menunjukkan
pengaruh jumlah uang beredar terhadap perekonomian. Setelah kita menggunkan
bahwa perputaran adalah konstan, persamaan kuantitas bisa dilihat sebagai teori
yang menentukan GDP Nominal. Persamaan kuantitas menyebutkan dimana garis diatas
V berarti perputaran adalah tetap. Karena itu perubahandalam kuantitas uang,
harus menyebabkan perubahan yang propesional dalam GDP Nominal (PY).
UANG
, HARGA, DAN INFLASI
Sekarang
kita mempunyai teori yang menjelaskan apa yang menentukan seluruh tingkat harga
perekonomian. Teori tersebut memiliki tiga unsur :
1. Faktor-
faktor produksi dan fungsi produksi menentukan tingkat output Y,
2. Jumlah
barang beredar M, menentukan nilai output nominal PY
3. Tingkat
harga P adalah rasio dari nilai nominal output PY terhadap tingkat output Y.
Dengan
kata lain, kapabilitas produksi dan perekonomian menentukan GDP rill, kuantitas
uang menentukan GDP nominal dan deflator
GDP adalah rasio dari GDP nominal terhadap GDP rill. Karena tingkat
inflasi adalah perubahan persentase dalam tingkat harga teori tingkat harga ini
juga merupakan teori tingkat inflasi. Persamaan kuantitas ditulis dalam bentuk
perubahan persentase adalah
Perubahan % dalam M Perubahan % dalam P +
=
Perubahan % dalam V Perubahan % dalam Y.
Jadi teori kuantitas uang menyatakan bahwa bank
sentral yang menguasai jumlah uang beredar memiliki kendali atas tingkat
inflasi. Jika bank sentral mempertahankan jumlah uang beredar tetap stabil,
tingkat harga akan stabil. Jika bank sentral meninhkatkan jumlah uang beredar
dengan cepat, tingkat harga akan meningkat dengan cepat.
UANG MASA DEPAN DAN HARGA SEKARANG
Uang, harga dan tingkat biaya sekarang dikaitkan
dengan berbagai cara, sebagimana dijelaskan oleh teori kuantitas uang jumlah
unag beredar dan permintaan uang beredar dan permintaan uang sama-sama
menentukan ekuilibrium tingkat harga. Perubahan dalam tingkat harga adalah
menurut definisi, tingkat inflasi sebaliknya mempengaruhi tingkat bunga nominal
melalui efek fisher, namun sekarang karena tingkat bungan nominal adalah biaya
dan memegang uang, tingkat bunga nominal memberikan umpan balik untuk
mempengaruhi permintaan terhadap uang.
*IKHTISAR
1. Uang
adalah persedian aset yang digunakan untuk transaksi. , uang bertindak sebagai
penyimpan nilai , unit hitung, dan media pertukaran.
2. Teori
kuantitas uang mengasumsikan bahwa perputaran uang adalah stabil dan
menyimpulkan bahwa GDP Nominal adalah proporsional terhadap persediaan uang.
3. Tingkat
bungan nominal adalah jumlah tingkat bunga rill dan tingkat inflasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar