Minggu, 11 Maret 2018

UANG DAN FISKAL


Nama : Fivi Sri Miranti
Npm : 1601270042
Dosen : Totok Harmoyo SE, M.SI
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

BAB II
UANG DAN INFLASI

Pada bab ini kita akan mengkaji teori klasik tentang sebab-sebab, dampak, dan biaya sosial inflasi. Teori tersebut “Klasik” dalam arti bahwa teori ini mengasumsikan harga sepenuhnya pleksibel. Sebagaimana telah kita bahas pada bab 1, kebanyakan ekonom percaya bahwa asumsi ini secara akurat menjelaskan perilaku perekonomian dalam jangka panjang. Sebaliknya, banyak harga diperkirakan sulit berubah dalam jangka pendek. Kita akan melihat bahwa teori inflasi klasik tidak hanya memberikan penjelasan yang baik tentang jangka panjang, tetapi memberikan pondasi yang berguna untuk analisi jangka pendek yang akan kita kembangkan nanti.
Kekuatan hukum ekonomi yang tersembunyi yang menyebabkan inflasi tidak semisterius sebagaimana klaim Keynes dalam pernyataan yang membuka bab ini. Inflasi adalahan kenaikan dalam tingkat harga rata-rata, dan harga adalah tingkat dimana uang dipertukarkan untuk barang atau jasa. Oleh karena itu, untuk memahami inflasi kita harus memahami apakah auang itu, apa yang mempengaruhi penawaran dan permintaannya, serta apa pengaruhnya terhadap perekonomian.

FUNGSI UANG
Uang memiliki tiga tujuan yaitu sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.
*Sebagai penyimpan nilai, uang adalah daya beli dari masa kini ke masa depan. Jika saya bekerja hari ini dan mendapatkan $100, saya bisa menyimpan uang itu dan membelanjakannya besok, minggu depan, atau bulan depan. Tentu saja uang adalah penyimpan nilai yang tidak sempurna. Jika harga meningkat jumlah yang bisa anda beli dengan jumlah uang tertentu akan turun.
*Sebagai unit hitung, uang memberikan ukuran dimana harga ditetapkan dan utang dicatat. Mikriekonomi mengajarkan kita bahwa sumber daya dialokasikan menurut harga relatif atau harga suatu barang juga relatif terhadap barang-barang lainnya tetapi menyatakan harganya dalam dolar dan sen. Demikian pula, kebayakan utang meminta para pengutang membayar sejumlah uang dimasa depan, bukan sejumlah berapa komoditas tertentu. Uang adalah ukuran yang kita gunakan untuk mengukur transaksi ekonomi.
Untuk lenih baik memahami fungsi uang, cobalah bayangkan suatu perekonomian tanpa uang: perekonomia barter. Di dunia semacam itu perdagangan membutuhkan double coincedence of wants, peristiwa kebetulan yang jarang terjadi  dua orang yang masing-masing barang yang di inginka pihak lain berada pada waktu dan tempat yang tepat.
Uang membuat transaksi tidak langsung menjadi mungki. Seorang profesor menggunakan gajinya untuk membeli buku. Penerbit buku menggunakan penerimaannya dari penjual bukunya untuk membeli kertas, perusaha kertas menggunkan penerimanya dari penjual kertas untuk membayar potongan kayu, sang pemotong kayu menggunkan pendapatannya untuk membayar gaji profesor. Dalam perekonomian modren yang kompleks peradaganya biasanya tidak langsung dan membutuhkan penggunaan uang.

JENIS-JENIS UANG                                                 
Uang memiliki banyak bentuk. Dalam perekonomian AS kita melakukan transaksi dengan sesuatu, yang fungsi tunggalnya adalah bertindak seperti uang, uang dolar, kertas hijau dengan potret kecil dari orang-orang terkenal Amerika ini akan memiliki nilai yang kecil jika tidak diterima sebagai uang. Uang yang tidak memiliki nilai interinsik disebut uang atas unjuk karena ditetapkan sebagai uang menurut dekrit pemerintah atau atas unjuk pemerintah.
Meskipun uang atas unjuk sudah menjadi kebiasaan di sebagian bear perekonomian dewasa ini, di masa lalu sebagian besar masyarakat telah menggunkan komoditas dengan nilai intrinsik sebagi uang. Uang ini disebut uang komoditas. Contohnya uang komoditas yang paling banyak digunakan adalah emas. Ketika orang menggunkan emas sebagai uang, perekonomian itu dikatakan menggunakan standar emas. Emas adalah bentuk uang komoditas karena bisa digunakan untuk berbagai tujuan perhiasan, penambalan gigi dan lain sebagainya untuk transaksi. Standar emas berlaku di dunia pada abad kesembilan belas.
TEORI KUANTITAS UANG
Orang memegang uang untuk membeli barang dan jasa. Semakin banyak uang yang mereka butuhkan untuk bertransaksi, semakin banyak uang yang mereka pegang. Jadi, kuantitas uang dalam perekonomian sangat erat kaitannya. Dengan jumlah dolar yang dipertukarkan dalam transaksi.
Hubungan diantara transaksi dan uang ditunjukkan dalam persamaan berikut, yang disebut persamaan kuantitas.
Uang × Perputaran = Harga × Transaksi
M × V = P × T
Sisi kiri persamaan kuantitas menyatakan uang yang digunakan untuk melakukan transaksi. M adalah kuantitas uang. V disebut perputaran uang transaksi dan mengukur dimana tingkat diman uang bersikulasi dalam perekonomian. Dengan kata lain, perputaran menyatakan berapa kali uang berpindah tnagan dalam periode waktu tertentu.
Misalnya anggaplah 60 roti dijual dalam waktu tertentu seharga $0,50 per buah. Maka T sama denga 60 roti per tahun, dan P sama dengan $0,50 per roti. Jumlah uang total ynag dipertukarkan adalah
PT = $0,50/roti × 60 roti/ tahun = $30/ tahun.
Sisi kanan dari persamaan kuantitas sama dengan $30 per tahun, yang merupakan  nilai dolar dari seluruh transaksi.
Anggaplah jumlah uang dalam perekonomian adalah $10. Dengan mengatur kembali persamaan kuantitas, kita bisa menghitung perputaran sebagi
V = PT/ M
                                                           = ($30/ tahun) / ($10)
                                                           = 3 kali per tahun.
Persamaan kuantitas adalah sebuah identitas. Definisi dari empat variabel membuat nilainya benar. Persamaan ini bergubakan karena menunjukkan bahwa jika suatu variabel itu berubah, satu atau lebih variabel lainnya juga harus berubah untuk menjaga kesamaan.
DARI TRANSAKSI MENJADI PENDAPAT
Transaksi dan output sangat berkaitan,karena semakin banyak perekonomian berproduksi semakin banyak pula barang yang akan dibeli dan dijual. Namun demikian keduanya tidak sama, ketika seseorang menjual mobil bekas bukan bagian dari output sekarang.  Akan tetapi nilai uang dari transaksi adalah proposional terhadap nilai uang dari output.
Jika Y menyatakan jumlah output dan P menyatakan harga dari satu unit output, maka nilai uang dari output adalah PY. Kita sudah mengenal variabel ini saat membahas pos pendapatan nasional yaitu Y adalah GD Rill, P adalah deflator GDP, dan PY adalah GDP Nominal. Persamaan kuantitas menjadi .
Uang × Perputaran = Harga × Output
M × V = P × Y

FUNGSI PERMINTAAN UANG DAN PERASAMAAN KUANTITAS
Keseimbangan uang rill mengukur daya beli dari persediaan uang. Fungsi permintaan uang adalah persamaan yang menunjukkan apa yang menentukan kuantitas keseimbangan uang rill yang ingin ditahan orang. Fungsi permintaan uang sederhana :
Dimana K adalah konstanta yang menyatkan berapa banyak uang yang ingin ditahan orang untuk setia dolar pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa kuantitas keseimbangan uang rill yang digunakan adalaha proposional terhadap pendapatan rill. Fungsi permintaan unag mirip denga fungsi permintaan untuk barang tertentu. Disini barang adalaha kenyamanan mempertahankan keseimbangan uang rill. Sama seperti memiliki mobil akan mempermudah seseorang untuk bepergian. Fungsi permintaan uang ini menawarkan cara lain untuk memandang persamaan kuantitas, untuk melihat hal ini, tambahkan kondisi yang menyebabkan keseimbangan uang rill harus sama denga jumlah beredarnya M/ P kedalam fungsi permintaan uang, karena itu
M/ P = Ky
Lalu kita ubah persamaan ini menjadi
M(1/ k) = PY
Yang bisa ditulis menjadi
MV = PY.

ASUMSI PERPUTARAN KONSTAN
Persamaan kuantitas bisa  dianggap hanya sebagai suatu definisi, persamaan kuantitas mendefinisikan perputaran V sebagai rasio GDP Nominal, PY, terhadap kuantitas uang M. Tetapi jika kita membuat asumsi tambahan bahwa perputaran uang adalah konstan maka persamaan kuantitas menjadi teori dampak uang yang bermanfaat yang disebut teori kuantitas uang.
Sebagimana denga bnayak asumsi dalam ilmu ekonomi, asumsi perputaran konstan hanyalah suatu pendekatan terhadap realita. Perputaran berubah jika fungsi permintaan uang berubah. Padahal pengalaman menunjukkan bahwa asumsi perputaran konstan memberikan pendekatan yang baik dalam banyak situasi. Karena itu kita asumsikan bahwa perputaran adalah konstan dan melihat apakah asumsi ini menunjukkan pengaruh jumlah uang beredar terhadap perekonomian. Setelah kita menggunkan bahwa perputaran adalah konstan, persamaan kuantitas bisa dilihat sebagai teori yang menentukan GDP Nominal. Persamaan kuantitas menyebutkan dimana garis diatas V berarti perputaran adalah tetap. Karena itu perubahandalam kuantitas uang, harus menyebabkan perubahan yang propesional dalam GDP Nominal (PY).
UANG , HARGA, DAN INFLASI
Sekarang kita mempunyai teori yang menjelaskan apa yang menentukan seluruh tingkat harga perekonomian. Teori tersebut memiliki tiga unsur :
1.      Faktor- faktor produksi dan fungsi produksi menentukan tingkat output Y,
2.      Jumlah barang beredar M, menentukan nilai output nominal PY
3.      Tingkat harga P adalah rasio dari nilai nominal output PY terhadap tingkat output Y.
Dengan kata lain, kapabilitas produksi dan perekonomian menentukan GDP rill, kuantitas uang menentukan GDP nominal dan deflator  GDP adalah rasio dari GDP nominal terhadap GDP rill. Karena tingkat inflasi adalah perubahan persentase dalam tingkat harga teori tingkat harga ini juga merupakan teori tingkat inflasi. Persamaan kuantitas ditulis dalam bentuk perubahan persentase adalah
Perubahan % dalam M                       Perubahan  % dalam P +
=
              Perubahan % dalam V                       Perubahan % dalam Y.         
Jadi teori kuantitas uang menyatakan bahwa bank sentral yang menguasai jumlah uang beredar memiliki kendali atas tingkat inflasi. Jika bank sentral mempertahankan jumlah uang beredar tetap stabil, tingkat harga akan stabil. Jika bank sentral meninhkatkan jumlah uang beredar dengan cepat, tingkat harga akan meningkat dengan cepat.
UANG MASA DEPAN DAN HARGA SEKARANG
Uang, harga dan tingkat biaya sekarang dikaitkan dengan berbagai cara, sebagimana dijelaskan oleh teori kuantitas uang jumlah unag beredar dan permintaan uang beredar dan permintaan uang sama-sama menentukan ekuilibrium tingkat harga. Perubahan dalam tingkat harga adalah menurut definisi, tingkat inflasi sebaliknya mempengaruhi tingkat bunga nominal melalui efek fisher, namun sekarang karena tingkat bungan nominal adalah biaya dan memegang uang, tingkat bunga nominal memberikan umpan balik untuk mempengaruhi permintaan terhadap uang.

*IKHTISAR
1.      Uang adalah persedian aset yang digunakan untuk transaksi. , uang bertindak sebagai penyimpan nilai , unit hitung, dan media pertukaran.
2.      Teori kuantitas uang mengasumsikan bahwa perputaran uang adalah stabil dan menyimpulkan bahwa GDP Nominal adalah proporsional terhadap persediaan uang.
3.      Tingkat bungan nominal adalah jumlah tingkat bunga rill dan tingkat inflasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar