Senin, 27 November 2017

Keseimbangan IS-LM Dengan Pendekatan Ekonomi Islam

Nama : Fivi Sri Miranti
Npm : 1601270042
Prodi : Perbankan Syariah 
Dosen : Totok Harmoyo M, Si.
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 
BAB 7 
Keseimbangan IS-LM Dengan Pendekatan Ekonomi Islam 


  • Keseimbangan Pasar Barang dan Kurva IS
Dalam kehidupan sehari-hari, kita melakukan banyak sekali transaksi. Seperti berbelanjaminum kopi, membeli buku, mengisi bahan bakar, dan lainnya. Dalam transaksi ini, yang diperjual belikan adalah semua barang dan jasa. Jika keseluruhan barang dan jasa yang ditransaksikan ini, kita satukan secara agregat, maka pasar ini kita sebut istilahnya dengan pasar barang. Jadi, dengan demikian dapat kita definisikan bahwa pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam jangka waktu tertentu

Image result for kurva keseimbangan pasar barang dan pasar uang
Jika kita teliti lebih jauh, selayaknya sebagai sebuah pasar, maka ada penawaran dan permintaan.
Permintaan dalam pusat barang merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang dan jasa 
dalam negeri, sementara yang menjadi penawarannya adalah semua barang dan jasa yang diproduksi 
dalam negeri.

  •       Keseimbangan Pasar Uang dan Kurva LM

Kondisi perekonomian suatu negara juga dipengaruhi oleh pasar uang. Pasar uang merupakan suatu 
tempat dimana terjadinya transaksi keuangan. Sama halnya dengan pasar lainnya, keseimbangan 
akan tercapainya pada saat sejumlah permintaan uang dipasar sama dengan jumlah penawarannya
Dalam sistem ekonomi diluar ekonomi islam permintaan uang dipengaruhi oleh tingkat bunga 
sedangkan penawarannya merupakan otoritas dari bank sentral, sehingga bentuk kurva 
penawarannya menjadi inelastis sempurna

Besarnya permintaan uang dipengaruhi oleh pendapatan nominal dan suku bunga. Berdasarkan 
hubungan ini dinyatakan bahwa kenaikan pendapatan akan meningkatkan permintaan uang nominal, 
sedangkan kenaikan suku bunga akan menurunkan permintaan uang. Dari persamaan ini diketahui 
bahwa permintaan uang riil akan dipengaruhi oleh pendapatan riil dan tingkat bunga. Perbedaan 
antara uang nominal dan uang riil terlihat dari daya belinya. Uang nominal hanya menyatakan
jumlah uang yang tertera di uang fiat, sedangkan uang riil mengukur uang dari daya belinya
         
  •       Keseimbangan Kurva IS-LM

Sebagaimana telah dibahas pada bagian sebelumnya bahwa kurva IS, merupakan kurva yang 
menghubungkan antara I, dan Y pada saat pasar barang dalam kondisi ekuilibrium. Sedangkan kurva 
LM, merupakan kurva yang menghubungkan antara Y dan i pada saat pasar uang dalam kondisi 
ekuilibrium 

  •       Dampak Kebijakan pada Keseimbangan IS-LM

 Jika pemerintah menerapkan kebijakan fiskal maka perubahan ini hanya akan mengakibatkan 
perubahan di kurva IS, sedangkan kurva LM relatif tetap. Sedangkan jika bank sentral menerapkan 
kebijakan moneter, maka hal ini hanya akan mempengaruhi kurva LM, sedangkan kurva IS tetap
Jika pemerintah menerapkan kebijakan campuran, yaitu kebijakan fiskal dan moneter maka akan 
terjadi pergeseran kurva IS, maupun kurva LM.

  •       Permintaan Uang dan Perspektif Islam

 Permintaan akan uang dalam suatu sistem perekonomian yang islami akan dipengaruhi oleh motif 
seseorang muslim dalam memegang uang. Menurut Metwally ada dua motif utama seorang 
muslim dalam memegang uang, yaitu:
  a. motivasi transaksi.
  b. motivasi berjaga-jaga.

Dengan dua motif ini jelas bahwa permintaan uang untuk tujuan spekulasi sebagaimana yang 
dikemukakan Keynes, tidak akan ada suatu sistem perekonomian yang islami. Permintaan uang 
dalam ekonomi islam menurut Metwelly juga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Besarnya 
persediaan uang tunai akan berhubungan dengan tingkat pendapatan, dan frekuensi pengeluaran.

Motivasi berjaga-jaga, meskipun dibenarkan namun tidak berlebihan dari perkiraan biaya transaksi 
yang mungkin akan muncul. Terbatasnya jumlah uang untuk berjaga-jaga ini tidak terlepas dari 
kepercayaan dari seorang muslim akan janji Allah di Al-Qur’an, bahwa Allah akan menjamin rezeky 
mereka.
  •       Kebijaksaan Fiskal dan Moneter dalam Prespektif Islam 
Dalam negara Islam, kebijaksanaan fiskal merupakan salah satu perangkat untuk mencapai tujuan 
syariah yang dijelaskan imam Al-Ghazali termasuk meningkatkan kesejahteraan dengan tetap 
menjaga keimanan, kehidupan, intelektualitas, kekayaan, dan kepemilikan


Aspek politik dari kebijakan fiskal yang dilakukan oleh Khalifah adalah dalam rangka mengurusi 
dan melayani umat. Kemudian dilihat dari bagaimana Islam memecahkan problematika ekonomi
maka berdasarkan kajian fakta permasalahan ekonomi secara mendalam terungkap bahwa hakikat 
permasalahan ekonomi terletak pada bagaimana distribusi harta dan jasa ditengah-tengah masyarakat 
sehingga titik berat pemecahan permasalahan ekonomi adalah bagaimana menciptakan suatu 
mekanisme distribusi ekonomi yang adil.

  •       Kebijakan Fiskal Pada Masa Rasullulah 
kebijakan fiskal dimasa Rasulullah memegang kekuasaan pemerintahan pertama dikota Madinah
Ketika itu negara tidak mempunyai kekayaan apapun, karena sumber penerimaan negara hampir 
tidak ada


Segala kegiatan yang dilakukan oleh Rasulullah dalam awal masa pemerintahan dilakukan 
berdasarkan keikhlasan sebagai bagian dari kegiatan dakwah yang ada. Umumnya para sahabat tidak 
meminta balasan material dari segala kegiatan mereka dalam dakwah tersebut.

Dengan adanya perang Badar pada abad ke 2 Hijriah, negara mulai mempunyai pendapatan dari 
seperlima rampasan perang yang disebut dengan Khums, sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-
Anfal (8):41 : Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan 
perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-
orang miskin dan ibnusabil”.

Pada masa Rasulullah juga sudah terdapat jizyah yaitu pajak yang dibayarkan oleh orang non muslim 
khususnya ahli kitab, untuk jaminan perlindungan jiwa, properti, ibadah,bebas dari nilai-nilai, dan 
tidak wajib militer.
Adapun sumber lain berasal dari kharaj atau pajak tanah yang dipungut kepada non muslim ketika 
khaibar ditaklukan, jumlah kenaraj dari tanah ini tetap yaitu setengah dari hasil produksi.

Sedangkan Ushr adalah bea impor yang dikenakan kepada semua pedagang, dibayar hanya sekali 
dalam setahun dan hanya berlaku bagi barang yang nilainya lebih dari 200 dirham. Zakat dan Ushr 
adalah pendapatan yang paling utama bagi negara pada masa Rasulullah hidup. Kedua jenis 
pendapatanini berbeda dengan pajak dan tidak diperlakukan seperti pajak. Zakat dan 
Ushr merupakan kewajiban agama dan termasuk firal islam. Dalam Al-Qur’an disebutkan kewajiban 
zakat disebut  sebagai berikut: “dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat”.

  •       Kebijakan Fiskal Masa Setelah Rasulullah SAW

Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq
langkah yang dilakukan abu bakar dalam menyempurnakan ekonomi islam:
  a. perhatian terhadap keakuratan perhitungan zakat
  b. pengembangan pembangunan baitul mal dan penanggung jawab baitul mal atau abu ubaida
  c. menerapkan konsep balance budget policy pada baitul mal
  d. melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang tidak mau mebayar zakat dan pajak.
  e. secara individu abubakar adalah seorang praktisi akad-akad perdagangan .

Khalifah Umar bin Khatab
kontribusi yang diberikan umar untuk pengembangan ekonomi islam:
  a. reorganisasi baitul mal, dengan mendirikan dewan islam yang pertama yang disebut dengan Al-Divan (sebuah kantor yang ditunjukkan untuk membayar tunjangan-tunjangan angkatan perang dan pensiun dan tunjangan-tunjangan lain).
 b. pemerintah bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan makanan dan pakaian kepada warganegara nya.
  c. diversifikasi terhadap objek zakat
  d. pengembangan ushr atau pajak
  e. undang-undang perubahan pemilikan tanah
  f. pengelompokan pendapatan negara dalam empat bagian .

Khalifah Ali Bin Abi Talib
beberapa perubahan kebijaksanaan yang dilakukan pada masa khalifah Ali antara lain:
a. pendistribusian seluruh pendapatan yang ada pada Baitulmal berbeda dengan Umar yang menyisihkan untuk cadangan
b. pengeluaran angkatan laut dihilangkan
c. adanya kebijakan pengetatan anggaran.

Kamis, 23 November 2017

Dinar Dan Dirham

Nama : Fivi Sri Miranti
Npm : 1601270042
Prodi : Perbankan Syariah
Dosen : Totok Harmoyo, M. Si
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara




BAB VI 
DINAR-DIRHAM 

  • Sejarah Uang Dinar 
Secara bahasa, dinar berasal dari kata Denarius (Romawi Timur) dan Dirham berasal dari kata Drachma (Persia). Menurut hukum islam, uang dinar yang dipergunakan adalah setara 4,25 gram emas 22 karat dengan diameter 23 milimeter. Standar telah ditetapkan pada masa Rasulullah dan telah dipergunakan oleh Worl Islamic Trading Organization (WITO) hingga saat ini. Sedangkan uang Dirham setara dengan 2.975 gram perak murni. Dinar dan Dirham adalah mata uang yang berfungsi sebagai alat tukar baik sebelum datangnya islam maupun sesudahnya (Sanusi, 2002).
  • Perdagangan Internasional 
Perdagangan Internasional merupakan elemen penting dari proses globalisasi. Membukan perdagangan di berbagai dunia akan memberikan keuntungan dan membawa pertumbuhan ekonomi dalam negeri, baik secara langsung berupa pengaruh yang di timbulkan terhadap alokasi sumber daya dan efisiensi, maupun secara tidak langsung berupa naiknya tingkat investasi. Setiap bentuk hambatan dan proteksi merupakan sumber distorsi pada perdagangan internasional yang harus dihindari dan dihapuskan.
  • Dampak Penggunaan Uang Dinar Dalam Perdagangan Internasional
Penggunaa uang dinar merupakan suatu solusi atas perekonomian dunia yang menggunakan uang fiat. Penggunaan uang fiat menimbulkan ketidakstabilan perekonomian dunia, dan untuk mengatasi hal itu dibutuhkna mata uang yang lebih stabil, yaitu dinar emas. Pada tahun 1250 M/648 H di negara Mesir uang dinar yang dijadikan sebagai dasar moneter pernah dipengaruhi oleh penggunaan uang fulus, yaitu uang campuran dari kuningan dan tembaga. Penggunaan uang fulus dan ditambahkan oleh kondisi perekonomian yang buruk telah menyebabkan harga yang tidak stabil. Untuk mengatasi hal tersebut Al-Maqrizi (768-845 M) dalam bukunya Ighotsatul Ummah Bi Kasyfil Ghummah menjelaskan kondisi tersebut terperinci serta memberikan jalan keluar bagi kondisi perekonomian Mesir pada waktu itu. Diantara pemikiran Al-Maqrizi tersebut adalah.
  1. Hanya dinar dan dirham yang bisa digunakan sebagai uang.
  2. Menghentikan penurunan nilai uang (Debasement Of Money).
  3. Membatasi penggunaan uang fulus.
  • Alasan Dan Keunggulan Dari Penggunaan Uang Dinar 
Ada beberapa alasan dari penggunaan mata uang dinar islam dalam menuju stabilitas sistem moneter, antara lain :
  1. Uang yang stabil.
  2. Alat tukar yang tepat.
  3. Menggurangi spekulasi, manipulasi dan arbitrase.
  • Uang Dinar Dan Transaksi Perdagangan Bilateral
Transaksi perdagangan bilateral merupakan perdagangan yang melibatkan dua negara. Perdagangan bilateral akan melibatkan peran dari bank sentral kedua negara. Dalam perdagangan bilateral kedua negara terlebih dahulu akan menentukan batas kredit (Credit Limit) dan perbayaran yang dilakukan oleh bank sentral adalah pembayaran secara periodik berupa mentransfer emas atau dengan cara kepemilikan emas di bank kustodian. Para pedagang dalam transaksi bilateral yaitu para pengekspor dan pengimpor akan melakukan pembayaran dengan menggunakan uang domestik (Cheong,2003).

Sabtu, 18 November 2017

Uang Dan Permintaan Uang

Nama : Fivi Sri Miranti
Npm : 1601270042
Prodi : Perbankan Syariah
Dosen : Totok Harmoyo, M. Si
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


BAB 5
Uang Dan Permintaan Uang


  • Sejarah Uang 
Pada peradaban awal, manusia memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Mereka memperoleh makanan dari berburu atau memakan berbagai buah-buahan, Karena jenis kebutuhannya masih sederhana, mereka belum membutuhkan orang lain. Masing-masing individu memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Dalam periode yang dikenal sebagai periode prabarter ini, manusia belum mengenal transaksi perdagangan atau kegiatan jual beli. Itulah sebabnya diperlukan suatu alat tukar yang dapat diterima oleh semua pihak. Alat tukar itu disebut Uang. Pertama kali, uang dikenal dalam peradaban Sumeria dan Babylonia.

Uang kemudian berkembang dan berevolusi mengikuti perjalan sejarah. Dari perkembangan inilah, uang kemudian bisa dikatagorikan dalam tiga jenis yaitu, uang barang, uang kertas, dan uang giral atau uang kredit.
  • Uang Barang (commodity money)
Uang barang adalah alat tukar yang memiliki nilai komoditas atau bisa diperjualbelikan apabila barang tersebut digunakan bukan sebagai uang. Namun tidak semua barang bisa menjadi uang, diperlukan tiga kondisi utama, agar suatu barang bisa dijadikan uang, antara lain :
  1. Kelangkaan (scarcity), yaitu persediaan barang itu harus terbatas.
  2. Daya tahan (durability), barang tersebut harus tahan lama.
  3. Nalai tinggi, maksudnya barang yang dijadikan uang harus bernilai tinggi, sehingga tidak memerlukan jumlah yang banyak dalam melakukan transaksi.
  • Uang Tanda/ Kertas (token money)
Ketika uang logam masih digunakan sebagai uang resmi dunia, ada beberapa pihak yang melihat peluang meraih keuntungan dari kepemilikan mereka atas emas dan perak. Pihak-pihak ini adalah bank, orang yang meminjamkan uang dan pandai emas (goldsmith) atau toko-toko perhiasan. Mereka melihat bukti peminjaman, penyimpanan atau penitipan emas dan perak dan di tempat mereka juga bisa diterima di pasar.

Dan kemudian berlanjut sampai uang kertas menjadi alat tukar yang domina, dan semua sistem perekonomian menggunakannya sebagai alat tukar utama. Malahan sekarang, uang yang dikeluarkan oleh bank sentral tidak lagi didukung oleh cadangan emas.

Ada beberapa keuntungan penggunaan uang kertas, di antaranya biaya pembuatan rendah, pengirimannya mudah, penambahan dan pengurangan lebih mudah dan cepat, serta dapat dipecah-pecahkan dalam jumlah berapa pun.

Namun kekurangan uang kertas juga cukup signifikan, antara lain uang kertas ini tidak bisa dibawa dalam jumlah yang besar karena uang kertas mudah rusak.
  • Uang Giral (deposit money)
Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank-bank komersial melalui pengeluaran cek dan alat pembayaran giro lainnya. Uang giral ini merupakan simpanan nasabah di bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat dipindahkan kepada orang lain untuk melakukan pembayaran. Artinya, cek dan giro yang dikeluarkan bank mana pun bisa digunakan sebagai alat pembayaran barang, jasa dan utang. Kelebihan uang giral sebagai pembayarang adalah :
  1. Kalau hilang dapat dilacak kembali sehingga tidak bisa diuangkan oleh yang tidak berhak.
  2. Dapat dipindah tangankan dengan cepat dan ongkos yang rendah.
  3. Tidak diperlukan uang kembali sebab cek dapat ditulis dengan nilai transaksi.
  • Teori Permintaan Dan Penawaran Uang Pendekatan Ekonomi Konvensional
Teori permintaan uang dalam ekonomi konvensional terbagi kedalam tiga kelompok, yaitu teori permintaan uang sebelum keynes, teori permintaan uang menurut Keynes, dan teori permintaan uang sesudah Keynes.
  • Teori Permintaan Uang Sebelum Keynes
Teori permintaan uang sebelum Keynes sering disebut sebagai teori permintaan uang klasik karena teori ini berdasarkan asumsi klasik, yaitu perekonomian selalu dalam keadaan seimbang . Teori permintaan uang sebelum keynes diantaranya teori permintaan uang Irving Fisher dan teori permintaan uang Cambridge.
  • Teori Permintaan Uang Setelah Keynes 
Terdapat tiga teori permintaan uang setelah masa keynes, yaitu teori permintaan uang untuk tujuan transaksi oleh Baumol, teori permintaan uang untuk spekulasi oleh Tobin, dan teori permintaan uang menurut Friedman.
  • Uang Dalam Pandangan Islam 
Dalam sejarah islam, uang merupakan sesuatu yang diadopsi dari peradaban Romawi dan Persia. Ini dimungkinkan karena penggunaan dan konsep uang tidak bertentangan dengan ajaran islam. Dinar adalah mata uang emas yang diambil dari Romawi dan dirham adalah mata uang perak warisan peradaban Persia. Perihal dalam Al-quran dan Hadist dua logam mulia ini, emas dan perak, telah disebutkan baik dalam fungsinya sebagai mata uang atau sebagai harta dan lambang kekayaan yang disimpan.